Vihara Mahavira Graha Lautze dibangun ditempat pemukiman
warga Tionghoa didaerah Jakarta, pada tahun 1985 atas permohonan dari para umat
Buddha di Indonesia akhirnya Ven.Prajnavira Mahasthavira yang pada awalnya
menjalankan tugas di Vihara Shuang Lin Monastery sebagai Pengawas Vihara
(Supervise temple) kemudian datang ke Indonesia dan memulai langkahnya
menyebarkan Dharma di nusantara. Pada saat kedatangan beliau untuk pertama
kalinya, tempat tersebut hanyalah sepetak tanah berukuran 400 m2
dengan sebuah rumah modern yang sudah rusak diatasnya yang merupakan
persembahan dari para umat Buddha setempat setelah mereka membeli bangunan
tersebut yang awalnya adalah sebuah bank. Karena penataannya yang sangat
sederhana dan masih berukuran kecil maka sebelum tahun 1986 hanya digunakan
sebagai sebuah cetiya sementara. Pada tahun 1987, diadakan perluasan bangunan,
ruang Dharmasala dibuat dari sebuah gedung yang seperti terdiri dari dua buah ruko
kecil. Kebaktian umum pertama kalinya dilaksanakan hanya dihadiri oleh sekitar
20 an orang umat Buddha. Setelah satu bulan kemudian umat Buddha yang datang
semakin banyak dan setiap kali diadakan kebaktian umum lebih dari ratusan orang
yang hadir. Ditahun yang sama diadakan kembali perluasan bangunan untuk kedua
kalinya, pada saat tersebut Dharmasala diperluas dengan penambahan fungsi
sebagai perpustakaan.
Pada awal tahun 1988 diadakan pembukaan Sinar Pratima yang dihadiri
oleh Ven.Liao Zhong Mahasthavira dari Taiwan, Ven.Da Neng Mahasthavira (Alm),
Ven.Jue Guang Mahasthavira dari
Hongkong, Ven.Yong Xing Mahasthavira, Ven.Da Guang Mahasthavira, Ven.Quan Hui
Mahasthavira, Ven.Wu feng Mahasthavira dari Singapore, Ven.Long gen, Ven.Ji
huang Mahasthavira dari Malaysia dan banyak lagi guru besar dari mancanegara
yang memimpin jalannya pembukaan sinar pratima tersebut dengan pemanjatan
Syair-syair Dharma. Pengguntingan pita dihadiri oleh kepala bagian bimbingan
umat dari Department Agama serta para sangha Theravada dan Mahayana dari mancanegara. Didalam aula Dharmasala tersebut
dipersembahkan tiga buah rupang suci dari Tiga Buddha, Avalokitesvara
Bodhisattva, Ksitigarbha Bodhisattva, Bodhisattva Pelindung Vihara, pratima
dari Sahassa Buddha (1000 Buddha) dan banyak lagi rupang suci lainnya.
Pada tahun 2005
karena ruangan Dharmasala bocor maka diadakan kembali pemugaran dengan skala
besar, setelah pemugaran tersebut Vihara dilengkapi dengan aula Dharmasala dan
sebuah Ruang makan, pada saat yang sama toko yang bersebelahan kemudian dibeli
dan dibanguan sebagai sebuah asrama tempat tinggal sangha, dharmasala kemudian
disempurnakan dengan penambahan perlengkapan Pendingin ruangan (AC) dan juga
dipersembahkan sebuah rupang Buddha dengan 4 rupang bodhisattva baru yang
terbuat dari ukiran kayu.
Vihara memimpin
para umat Buddha mengadakan kebaktian umum setiap hari rabu, setiap tanggal 1
dan 15 penanggalan imlek diadakan ritual pertobatan. Selain itu vihara juga
memberikan fasilitas klinik Buddhis yang dibuka setiap pagi dan sore dan
ditangani oleh dokter professional. Klinik Buddhis tidak membedakan suku dan
agama dalam memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat. Disamping itu vihara
juga menyelenggarakan sekolah minggu bagi para pemuda – pemudi Buddhis setempat.
Vihara
Mahavira Graha Lautze Jakarta mengemban misi :
-
Maitri karuna dan perhatian khusus terhadap
kesejahteraan masyarakat
-
Memberikan pendidikan moralitas dan pemahaman
Dharma yang benar bagi umat Buddha
-
Bersama-sama mendidik generasi muda dalam
mensucikan hati dan pikiran.
No comments:
Post a Comment