Monday, January 6, 2014

Bee Low See Buddhist Temple Singapore




Bee Low See Buddhist Temple terletak dipusat kota Singapore, keliling keseluruhan tanah vihara mencapai 120000 meter, keadaan lingkungan vihara sangat indah didukung dengan transportasi yang mudan, sarana dan prasarana yang lengkap, dengan demikian banyak umat Buddha yang datang untuk berdoa, vihara ini mempunyai sejarah yang cukup lama.
Vihara ini mulai didirikan pada tahun 1935, pendirinya adalah seorang bhiksu dari Tiongkok daerah Selatan bernama venerable bhiksu Xue Shan mahasthavira, pada mulanya vihara ini adalah tempat penampungan para orang berusia lanjut yang tidak mempunyai tempat tinggal dan keluarga. Pada masa penyerangan tentara Jepang didaerah sekitar vihara pernah dibom dengan 2 amunisi, bangunan disekitarnya banyak yang rusak, namun hanya bangunan Vihara saja yang tidak mengalami kerusakan sedikitpun, sehingga menjadi tempat berlindung oleh masyarakat sekitar, disaat yang sama juga menjadi tempat pengobatan dan perawatan bagi orang – orang yang terluka.
Beberapa tahun kemudian Ven.Xue shan kembali memperlebar area Dharmasala, kemudian tempat yang asalnya hanyalah sebuah rumah perlindungan untuk orang – orang tua yang tidak mempunyai tempat tinggal kemudian diubah menjadi sebuah vihara dengan nama Tian Zu shan Bee Low See Buddhist Temple. Sebelum ven.Xueshan wafat beliau mengubah susunan kepengurusan vihara menjadi vihara dengan pengurus dari berbagai tempat (kepemimpinan vihara berdasarkan pada silsilah urutan Dharma) master Xueshan wafat pada tahun 1954, Master Xueshan sempat menugaskan kepemimpinan vihara kepada ven.Youtan yang berada di Hongkong. Namun  beliau akhirnya memberikan kepemimpinan Bee Low See kepada saudara seperguruannya yaitu Master Venerable Bendao Mahasthavira yang dibantu oleh beberapa orang bhiksu seperti ven.Zhitong, Zongjian, Xingren dan lainnya.  
Pada tahun 1957 Bee Low See mulai dibangun kembali terutama dibagian gedung Dharmasala dengan mempersembahkan rupang Vairocana Buddha; diruang Avalokitesvara mempersembahkan rupang Avalokitesvara dengan 1000 mata dan tangan. Pemugaran vihara selesai pada tahun 1960 kemudian dilaksanakan peresmian vihara dan pembukaan sinar pratima Buddha. Pembukaan Sinar Pratima tersebut sempat menjadi sorotan public di Asia Tenggara, banyak anggota sangha di Asia Tenggara yang datang untuk menghadiri pemberkatan keselamatan Avatamsaka selama 21 hari.
Setelah master Youtan dan ven.Prajnavira memegang kepemimpinan vihara mereka kemudian bekerja keras untuk memperbaiki vihara dan memperluas area vihara, kemudian juga mempersembahkan sebuah rupang Buddha yang terbuat dari giok Myanmar yang begitu indah. Demi penyebaran Dharma secara intensif dibawah kepemimpinan master Youtan dan ven.Prajnavira diadakan pendiksaan Pancasila Buddhis bagi umat perumah tangga yang dihadiri oleh sangha dari China, Hongkong, Taiwan, Singapore, Malaysia, Indonesia dan Thailand; secara rutin diadakan pula seminar Buddhis dan pertama kalinya menjadi penyelenggara rapat besar generasi Sangha Muda diseluruh dunia serta banyak lagi organisasi Buddhis yang menyelenggarakan kegiatannya di Bee Low See Buddhist Temple.
Dibawah kepemimpinan master Bendao, Bee Low See menjadi sebuah vihara yang mempunyai peranan penting di Buddhist Internasional, seringkali tamu Sangha yang datang ke Singapore semuanya berkumpul di Bee Low See, pada tahun 1963 vihara juga menjamu tamu dari Rombongan Buddhist China. Masa masa tersebut master Bendao masih belum wafat beliau banyak mendidik generasi muda menjadi penerus silsilah sangha untuk mengembangkan Buddha Dharma. pada tahun 1983 sebelum master Bendao wafat beliau kemudian memberikan kepemimpinan vihara kepada master Youtan. Master Bendao wafat pada tahun 1987 pada saat tersebut master Youtan kemudian menjadi pemimpin vihara generasi ke-3 dengan venerable Prajnavira sebagai pengurus harian Vihara. 
Master Youtan wafat pada tahun 1993, kepemimpinan vihara generasi ke-4 kemudian dipegang oleh venerable Prajnavira yang kemudian pada tahun 1996 dilaksanakan upacara pengukuhan jabatan kepala vihara. Venerable Prajnavira melanjutkan misi master Youtan dalam menciptakan Buddha Dharma yang humanis, beliau banyak melaksanakan kegiatan untuk kepedulian dan manfaat bagi masyarakat; secara rutin menyelenggarakan seminar Buddhist dengan pembicara para master guru dari dalam dan luar negeri; menyelenggarakan pelatihan Atthasila, pelatihan selama 7 hari, berbagai macam ritual Upacara Keselamatan, Shuiluk Dharma Assembly, sekolah minggu Buddhis, kebaktian generasi muda , paduan suara dan lain sebagainya. Setiap tahunnya diadakan kegiatan untuk memberikan perhatian dan manfaat kepada masyarakat luas, semua kegiatan yang dilakukan selalu berdasar pada semangat Buddha Dharma dalam mensucikan hati dan pikiran semua makhluk. Renungan dan Wejangan Dharma Venerable Prajnavira selalu memberikan motivasi kepada para generasi muda Buddhist untuk selalu melatih diri, mengembangkan kebijaksanaan untuk kemudian agar dapat memasuki masyarakat dan memberikan kontribusi yang besar dimasyarakat.   Venerable Prajnavira berdasarkan amanat dan misi dari para pendahulunya juga berusaha untuk mendidik lebih banyak lagi generasi Buddhist yang berkompeten, mengembangkan dan menyebarluaskan Buddha Dharma melalui media internet dan modern lainnya dengan tujuan agar lebih banyak orang yang menerima manfaat dari mempelajari Dharma dan berusaha mensucikan hati dan pikiran mereka.
Pada saat ini pimpinan vihara venerable Prajnavira telah menerima dan menjalankan jabatan sebagai :
-          Sekretaris Jenderal WBSC
-          Ketua komite pelaksana harian Persatuan Sangha China
-          Pemrakarsa Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI)
-          Pimpinan Vihara Mahavira Graha Pusat
-          Pimpinan Vihara Mahavira Graha Semarang
-          Pimpinan Vihara Sila Prabha Denpasar
-          Pimpinan Vihara Mahavira Graha View Bedugul
-          Pimpinan Vihara Mahavira Graha Surabaya
-          Pimpinan Vihara Sahassa Buddha Medan
-          Pimpinan Vihara Dharma Batama Parapat
-          Pimpinan Mahakaruna Buddhist Center Vihara Mahavira Graha Medan
-          Pimpinan Vihara Mahavira Graha Lautze
-          Pimpinan Lian Chee Kek Buddhist Temple Singapore
-          Pendiri Mahavira Buddhist Culture Center Hui An




No comments:

Post a Comment